Iseng-iseng di kantor, baru saja, karena kerjaan sudah pada beres, saya pun mendesain cover untuk proyek buku saya.
Proyek yang sedang saya tulis secara iseng-iseng disela waktu-waktu bosan ketika kehilangan mood menulis novel yang juga sedang ditulis dan nyaris selesai.
Menulis tentang sesuatu yang disukai seperti kucing misalnya menjadikan pikiran lebih terbuka, lebih segar, dan inspirasi mengalir begitu saja.
Saya benar-benar payah. Karena di saat seharusnya saya berkonsentrasi saja pada satu proyek, saya justru kehilangan mood, lalu sebuah ide lain muncul dan saya langsung menggarap ide itu (dan meninggalkan novel yang seharusnya diselesaikan secepatnya).
Susah memang kalau inspirasi ini itu ini itu datang dan pergi.
Tapi, saya tak pernah mengabaikan inspirasi yang datang. Karena itulah inspirasi itu akan saya garap ketika mood saya lagi jalan di sana. Dan jika inspirasi saya berbelok ke cerita lain, saya akan menulis cerita lain itu lagi, dan apabila mood & inspirasi berbelok ke cerita ini lagi maka saya akan melanjutkan cerita yang ini lagi.
Payah!
Tapi, melawan mood memang adalah hal yang tak pernah bisa saya lakukan.
Sampai sekarang saya masih ingin tahu bagaimana caranya 'mengendalikan mood', kemungkinan musuh terbesar saya di dalam menulis adalah tidak bisa berkompromi dengan mood saya yang selalu bersikap seenaknya saja.
Satu-satunya yang saya lakukan jika mood saya sudah mulai diserang virus malas adalah membaca. Lalu menulis sesuatu yang saya suka, sesuatu yang lain yang muncul di kepala... Kucing! :D
Saatnya mulai menulis tentang kucing (lagi)!! Nyaww! :3
"A cat has nine lives. For three he
plays, for three he strays, and for the last three he stays."
-an ancient proverb of unknown provenance-
No comments:
Post a Comment