Terbangun oleh suara angin yang
memukul dedaunan. Kudapati tanah lembab di bawah kulit wajahku.
Rasanya aku baru saja mendapatkan mimpi buruk. Ketika sedang belajar melakukan teleport aku tersesat entah ke mana dan tiba-tiba tertembak berondongan peluru senjata mesin di tempat asing yang putih-putih oleh para pasukan asing berjirah yang menunggangi kuda bertanduk. Tapi tentu saja itu bukan mimpi.
Aku bangkit berdiri. Tubuhku terasa berat sekali. Aku belum mati karena aku masih dapat merasakan sakit di telapak tanganku yang mengeluarkan cairan merah. Jari kelingkingku putus, itu sebabnya.
Aku segera menahan napas ketika kudapati seluruh pakaianku sobek-sobek dan warna darah membasahinya. Tapi aku tidak apa-apa, tidak ada yang luka ketika kuperiksa seluruh tubuhku, kecuali kelingkingku yang putus dan ... kini tumbuh kembali!
Aku menghela. Nilai pelajaran Rapid Cellular Regeneration atau kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri yang diberikan kepadaku adalah yang tertinggi di kelas. Aku nyaris melupakan itu.
Kutatap sekeliling. Sepertinya aku kini berada di hutan. Aku melakukan lompatan ke sini saat aku tertembak tadi. Di mana ini? Gelap, sedang malam hari di sini. Cahaya bulan yang menembus celah ranting dan daun adalah satu-satunya penerangan. Di mana-mana hanya ada pohon, beberapa ada yang berdaun dan tidak. Aku beranjak dari tempatku, mungkin ini hutan di dekat rumah. Aku hanya tinggal berjalan keluar dan pulang kali ini. Aku tak mau ambil risiko melakukan teleport dan terlempar entah ke mana, lagi.
Dan, suara itu terdengar di telingaku. Geraman liar yang berat dan mengancam. Ramai. Apa jumlah mereka banyak?
Aku segera mendapat jawaban ketika mereka keluar dari bayang pepohonan. Menampakkan sosoknya yang tinggi, berbulu di seluruh tubuh, bermata keemasan dengan moncong yang menyeringaikan deretan gigi tajam. Mereka sepertinya kelaparan, karena kemudian mereka melompat ke arahku sembari memamerkan cakar-cakar yang menyatakan mereka siap untuk makan!
GLEKH! Hutan apa yang didiami begitu banyak manusia serigala? Ah, sial! Aku harus melakukan lompatan lagi untuk kembali ke rumah. Kali ini tidak boleh salah.
Rasanya aku baru saja mendapatkan mimpi buruk. Ketika sedang belajar melakukan teleport aku tersesat entah ke mana dan tiba-tiba tertembak berondongan peluru senjata mesin di tempat asing yang putih-putih oleh para pasukan asing berjirah yang menunggangi kuda bertanduk. Tapi tentu saja itu bukan mimpi.
Aku bangkit berdiri. Tubuhku terasa berat sekali. Aku belum mati karena aku masih dapat merasakan sakit di telapak tanganku yang mengeluarkan cairan merah. Jari kelingkingku putus, itu sebabnya.
Aku segera menahan napas ketika kudapati seluruh pakaianku sobek-sobek dan warna darah membasahinya. Tapi aku tidak apa-apa, tidak ada yang luka ketika kuperiksa seluruh tubuhku, kecuali kelingkingku yang putus dan ... kini tumbuh kembali!
Aku menghela. Nilai pelajaran Rapid Cellular Regeneration atau kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri yang diberikan kepadaku adalah yang tertinggi di kelas. Aku nyaris melupakan itu.
Kutatap sekeliling. Sepertinya aku kini berada di hutan. Aku melakukan lompatan ke sini saat aku tertembak tadi. Di mana ini? Gelap, sedang malam hari di sini. Cahaya bulan yang menembus celah ranting dan daun adalah satu-satunya penerangan. Di mana-mana hanya ada pohon, beberapa ada yang berdaun dan tidak. Aku beranjak dari tempatku, mungkin ini hutan di dekat rumah. Aku hanya tinggal berjalan keluar dan pulang kali ini. Aku tak mau ambil risiko melakukan teleport dan terlempar entah ke mana, lagi.
Dan, suara itu terdengar di telingaku. Geraman liar yang berat dan mengancam. Ramai. Apa jumlah mereka banyak?
Aku segera mendapat jawaban ketika mereka keluar dari bayang pepohonan. Menampakkan sosoknya yang tinggi, berbulu di seluruh tubuh, bermata keemasan dengan moncong yang menyeringaikan deretan gigi tajam. Mereka sepertinya kelaparan, karena kemudian mereka melompat ke arahku sembari memamerkan cakar-cakar yang menyatakan mereka siap untuk makan!
GLEKH! Hutan apa yang didiami begitu banyak manusia serigala? Ah, sial! Aku harus melakukan lompatan lagi untuk kembali ke rumah. Kali ini tidak boleh salah.
Bersambung ke LCDP - GEM : 3 of 30
_____________________________________________________________________________________
Yang suka menulis atau membaca segala yang berbau fantasi, yuk gabung ke Le Chateau de Phantasm! \(^0^)/
No comments:
Post a Comment